Sabtu, 09 Mei 2015

happy mother's day. 😘👪

Mama, you gave life to me
Turned a baby into a lady
And mama, all you had to offer
Was a promise of a lifetime of love

Now I know
There is no other
Love like a mothers
Love for her child,


Mama, you gave love to me
Turned a young one, into a woman
And mama, all I ever needed
Was a guarantee of you lovin me

Cus I know
There is no other
Love like a mothers
Love for her child
i'll break my heart to hear you say goodbye
But the love you give will always live

You'll always be there every time I fall
You are to me the greatest love of all
You take my weakness and you make me strong
And I will always love you till forever comes

And when you need me
I'll be there for you always
I'll be there your whole life through
I'll be there this I'll promise you
Mama

I'll be your leader through the darkest night
I'll be the wings' that guide your broken flight
I'll be your shelter through the raging storm
And I will love you till forever comes

Jumat, 27 Maret 2015



Halo, diriku..
Apa kabarmu saat ini?
Apakah kamu masih sosok
yang sama?
Sosok berkepala batu
dengan ego yang selalu
memenuhi udara?
Semoga saja tidak lagi.
Hai, ini aku, dirimu yang saat ini
sedang tidak tenggelam dalam ego. Ya,
aku menulis surat ini
demi memperbaiki diriku sendiri. Aku
ingin membuat kita tak lagi gemar
menang sendiri sekaligus
mengingatkan bahwa banyak orang di sekitaran yang tanpa kau sadari sudah kau abaikan.
 Lewat surat ini aku
berusaha membantumu untuk tetap
berpijak pada bumi dan mampu
berbuat kebaikan selagi kamu masih
bisa menghela udara.
Walau sering merasa
dunia berlaku kurang
adil padamu,
sesungguhnya di sisi
ada orang-orang yang
begitu menyayangimu
Mungkin kamu belum menyadari
benar bahwa dari sekian milyar
manusia yang memenuhi bumi, kamu
termasuk dalam golongan
yang beruntung. Ya, kamu memiliki
ayah, ibu, saudara, bahkan kawan
yang selalu ada di sekitaran. Ada
sosok ayah yang siap sedia banting
tulang memenuhi semua kebutuhan.
Ada pula ibu yang merawat dengan
penuh kasih dan tak pernah alpa
menuturkan wejangan, membuatmu
selalu berada dalam jalur yang benar.
Selain orangtua, ada juga sosok
saudara yang walaupun menyebalkan
namun sebenarnya mereka benar-
benar peduli pada keadaanmu. Ah,
dan masihkah kamu ingat bahwa
kamu selalu memiliki kawan di dalam
hidupmu? Para sahabat yang selalu
ada untuk berbagi dekap di saat
hatimu terbelah menjadi dua. Mereka
juga selalu sedia telinga, tak pernah
jemu, walaupun kamu selalu
mengulang cerita yang sama.
Dengan banyaknya orang
yang mencintaimu apa
adanya, masihkah kamu
merasa kurang beruntung
sebagai manusia?
Mereka dengan sabar
menerima segala
tingkah konyolmu
sebagai manusia.
Sementara kau justru
sering memandang
kebaikan mereka
sebelah mata
Memang manusia tidak bisa meminta
watak apa yang melekat pada dirinya
ketika dilahirkan. Begitu pula kamu,
kamu memang memiliki karakter
keras. Bahkan terkadang orang-orang
di sekitarmu harus berlapang dada
untuk berhadapan dengan kepala
batumu. Sadarkah kamu bahwa egomu
selalu memegang kendali dan
memenuhi udara?
Ya, kamu sering ingin menang sendiri.
Terkadang kamu juga tenggelam ke
dalam rasa iri yang sering
membuatmu membenci teman tanpa
alasan yang jelas. Saat ada beberapa
teman yang berhasil meraih
penghargaan kamu akan
mengucapkan dengan hati setengah
dan senyum yang tidak terlalu
merekah.
Dipenuhi dengan orang-orang baik
hati yang memiliki rasa tulus
mencintaimu juga tidak membuatmu
merasa lebih baik. Kamu justru
merasa bahwa kebaikan yang mereka
lakukan merupakan sebuah
kewajiban. Sehingga kamu pun lebih
gemar mengabaikan. Berpikir bahwa
toh usia mereka semua masih panjang
dan kamu bisa membalas segala
kebaikan mereka kapan-kapan.
Kamu boleh merasa
ingin menang sendiri.
Tapi bukankah mereka
juga punya hati?
Kamu mungkin tidak tahu betapa hati
orang di sekitarmu selalu didera rasa
sakit tiap kali kamu mengabaikan
mereka. Ya, ibumu terluka tiap kali
kamu selalu melontarkan alasan tidak
bisa pulang ke kampung halaman.
Begitu juga ayahmu, beliau kecewa
ketika ragamu berada di rumah
namun pikiranmu terhisap pada pada
layar ponsel.
Tidak hanya mereka, adikmu juga
sebal ketika harus menghadapi sifatmu
yang selalu kekanakan. Tahukah
kamu, di usiamu yang sudah
menginjak kepala dua ini harusnya
kamu bisa menjadi contoh panutan?
Ya, tidak seharusnya kamu ingin
menang sendiri dan mengharuskan
setiap orang menuruti segala
keinginan.
Belum lagi ketika kamu justru
mengabaikan sahabat-sahabat yang
sudah begitu baiknya hadir di dalam
hidupmu. Kamu sengaja mengaku
sedang sibuk dan enggan
menghabiskan waktu ketika mereka
butuh kehadiranmu. Kamu lebih
menikmati ketika mereka bisa diajak
berbagi suka. Namun saat mereka
ingin sedikit membagi duka, kamu
langsung menyibukkan diri.
Maukah sekarang kau
sedikit melunakkan
kerasnya kepala?
“Selamanya” bukan
bilangan waktu yang
sah di dunia. Kau peru
berubah sebelum
penyesalan menyapa
Kamu hanya diberi kehidupan sekali
ini saja. Bertemu dengan orang-orang
yang selalu membuat hatimu bahagia
juga tidak selamanya. Ya, kamu tidak
tahu kapan masa mereka di dunia
akan habis, kamu bahkan juga tidak
tahu kapan kontrakmu di bumi akan
disudahi.
Jadi, sebelum segalanya terlambat dan
kamu dilumat penyesalan, maukah
kamu berbesar hati melunakkan
kerasnya kepalamu? Maukah kamu tak
lagi mengabaikan mereka yang selalu
berbuat baik padamu? Sebelum kamu
tak lagi memiliki kesempatan. Berbagi
kasihlah kepada ayah, ibu, saudara,
serta kawan-kawanmu yang selama
ini ada untukmu. Kamu tidak akan
merugi, justru perasaan gembiralah
yang akan memenuhi hati.
Mulai sekarang berjanjilah
kepada diri sendiri bahwa
kamu tidak akan mengulang
kesalahan yang sama demi
kebahagiaan yang akan
kamu petik di masa depan.
Salam hangat dari dirimu sendiri

Selasa, 10 Maret 2015

untuk dua orang yg nenyayangiku👼

dear kalian,
aku tau, mungkin hari ini kalian capek, kalian matimatian nenahan panas untuk ku,
agar aku, tak sedikitpun merasa kekurangan.
tapi percayalah kalian, akan tiba waktuku nanti aku yg akan memperjuangkan kalian☺
aku tau kalian tak meminta aku memperjuangkan kalian, tapi itu tujuan hidupku, melihat masa tua kalian tertawa bersamaku, menangis terharu melihat perjuangan kalian tak sia sia.
ingat ga sih ma, pa 👼kita sering bertukar pikiran tentang perjuanganku ini, aku pernah bilang mau mengambil s2 saat keadaan memungkinkan aku masuk kesana, tapi kalian bergurau sambil berkata, kalian takut melihatku menjadi seperti mreka yg sibuk mengejar karir, kalian lebih ingin melihatku mengejar bahagiaku, aku juga pernah berkata kan pa, kalau saatnya nanti kau harus melepasku keorang lain, kau harus melepaskan aku dengan lagu, seperti saat aku kecil  dulu, kau meninabobokan aku, mengambil peran mama, itu lah sebabnya mungkin kita bisa sedekat ini, aku bahkan tak pernah malu saat menceritakan apa yg kujalani, ingat ga pa :") kau pernah menakuti aku, saat kau sakit dulu, kau bilang bersiaplah untuk hal terburuk, saat itu aku cuma bisa mematung, aku gak siap untuk semua kemungkinan terburuk itu. mah, saat aku kembali kerumah itu, kau slalu berusaha membuat aku betah disana, kau tau aku bosan disana, tapi kau slalu memberikan yg terbaik agar aku slalu merindukan tempat itu, skarang aku begitu merindukannya. disana, saat kau masuk kekamarku , aku sering berpurapura tidur agar kau tak memarahiku, pada saat itu kau mencubit pipiku, mencium keningku sambil berkata "kau udah besar sekarang", saat kau keluar dari pintu kamarku, aku menitikkan air mata, smua trasa tenang :") aku rindu kalian.
Oh iya, dulu saat aku berulang tahun, kalian tau hadiah yg paling ku tunggu. Iya haha kalian ingatkan aku harus difoto, dengan pose yang sama, saat kalian memelukku erat sambil mencium keningku, persis seperti film barbie kesukaanku dulu.
Aku rindu kalian, aku tau aku terlalu banyak mengeluh, tapi sungguh smua itu tak membiasakan aku bisa jauh lama lama dari kalian, dan pak kau cukup tau itukan, karna saat kau meninggalkan aku kerja beberapa hari saja, aku menyambutmu dengan tangisanku dulu. Terlalu banyak cerita yg ingin kutuangkan, tapi  aku takut orang lain menganggapku manja, sperti apa yg kalian sering ejekkan ke aku. Ahaha untuk kalian yg kusayang, aku janji, perjuangan kalian gak akan kusiasiakan, terima kasih telah menjadi dua orang yg selalu memberi aku kecukupan,semangat, menjadi sahabat berbagi cerita, bertukar pikiran, kalian juga guru untukku menjadi pribadi yg bisa menahan emosi, kalian dua orang yg membuat aku merasa lebih beruntung dari mreka, aku sayang kalian. Terimakasih  

Jumat, 06 Februari 2015

takutku pada keadaan


Ketakutan ku yang membuatku terisak saat malam,
Konsekuensi dari sebuah keadaan,
Keadaan yang tak berpihak padaku,
Menyesali waktu bukan pilihan
Menghakimi nurani pun bukan jawaban
karena aku sudah terlanjur
Terlanjur jatuh dalam sebuah permainan
Permainan yang mengajariku tentang
Mencintai, bertanggung jawab, memahami, dan mengerti.
Tapi,
Aku takut seperti mereka,
Yang harus terpisah karena keadaan,
Seperti mereka yang bertahan pada egonya masing – masing,
Ada alasan kenapa semua itu datang menghantuiku,
Phobia? Ya mungkin itu kata tepat yang datang menghampiriku,
Saat aku berharap semua itu pergi,
Mimpi buruk itu datang lagi,
Membuatku membenci malam,
Dulu,
Aku hanyalah anak kecil yang lemah,
Berharap setiap malam bisa tidur dipelukan nya,
Tapi perlahan harapan itu harus dikikis sampai tak berbekas,
Karna semua keadaan yang memaksaku menghapusnya,
Saat aku berusaha melupakannya,
Semua kembali datang,
Membuatku takut,
Takut akan malam, gelap, hujan, dan keadaan,
Takut akan Suara kuat itu.
Sampai kapan aku harus tidur dalam mimpi buruk itu,
Aku takut.

Sabtu, 26 Juli 2014

Cinta tapi beda :(



Aku menatapmu diam diam,
Kita baru saja melepaskan doa yang berbeda,
Sejenak aku menyadari perbedaan kita itu indah,
Dan aku menikmatinya,
kamu selalu saja melakukan gerakan tanda salib diawal doamu,
Demi apapun itu pertama kalinya bagiku melihat tata cara orang katolik berdoa,
Dan kamu tau ? orang lain menatap kita,
Seolah berkata kita telah salah menjalani hubungan lebih dari teman,
hey kalian ! aku juga tau kalau pacaran dalam islam tak pernah ada anjurannya.
aku juga paham bahwa aku tak bisa menikahi pria dalam anjuran agama islam sesuai ajaran
al-quran,                                                            
lalu apa salah jika kami bersama untuk sementara ini,
apa karena kami menyembah nama Tuhan dengan cara yang berbeda?
dia melakukan gerakan tanda salib dan aku menengadah,
aku benci melihat orang yang memandang hubungan kita sebelah mata,
lalu mengapa Tuhan menciptakan kita berbeda beda jika hanya ingin disembah dengan satu cara?
lalu kenapa ada ketuhanan yang maha esa ?
jika Tuhanku dan Tuhanmu masih saja menjadi penghalang cinta kita,
apa yang salah dari mencintai seseorang yang tata cara ibadahnya berbeda dengan kita ?
sudah cukup berkutat dengan logika, mari kita diskusikan ini sayang,
Hati dan Cintaku juga perlu diperjuangkan,
Aku tak pernah percaya pada pepatah “cinta bisa menyatukan perbedaan”
Kita berbeda dan cinta kita bahkan tak bisa menjelaskan perbedaan itu,
Ya Agama ! diantara kita harus ada yang mengorbankan agamanya untuk menjadi satu,
Demi apapun aku tak mau memaksamu masuk ke agamaku,
Menjalani aturan agamaku, dan begitu pula sebaliknya,
Mungkin aku egois karena aku slalu saja menyalibkan namamu ditiap doaku,
Agar kamu bisa menjadi sama sepertiku,
Tanpa tau bahwa kau disana juga berdoa kepada bunda maria agar aku bisa seiman denganmu,
Kudengar kamu baru saja melakukan pengakuan dosa didepan pastor karena sudah jarang beribadah ?
Mungkin ini juga salahku, salahku karena membuatmu jarang beribadah kegereja sebagaimana mestinya,
Aku malah mengajari menghapal ayat ayat al-quran,
Dan bahkan memberimu ayat panduan suaranya,
Tuhan kami berbedaL
namun salahkah aku kalau mengajaknya pindah agama?
Berdosakah aku yang perlahan lahan menuntunnya menghianati Tuhannya,
Seperti matahari dan bulan yang tak akan pernah bisa berjalan beriringan,
Ku bebaskan kau memeluk agamamu sendiri sesempurna mungkin :(

Minggu, 20 Juli 2014

abu abu


ntah,
ntah sampai kapan aku berdiri diambang ini,
ntah sampai kapan aku bertahan didalam lingkaran abu abu,
ntah sampai kapan aku mampu memakai topeng kelam,
ntah sampai kapan bayangan kelam itu menghantui ku,
ntah sampai dimana mampuku bertahan menutupi drama yang kubuat sendiri,
berjalan tegak, tertawa didalam lingkaran abu abu :')
tersenyum, bercanda, bergurau dalam drama hitam yang ku buat seputih mungkin.
dalam dunia  yang fana aku tertawa tanpa beban,
dalam dunia yang fana ada aku yang sempurna tanpa kekurangan,
dalam dunia yang fana, mreka cuma tau aku bahagia tanpa cacat,
ada hati yang berdarah setiap kali mereka memuji kefanaanku,
ada tertawa yang cacat setiap kali mereka berkata "hidupku sempurna"
sampai saat ini semua cerita abu abu itu selalu membayangiku
ya membayangi aku yang slalu menutup semua nya
membakar setiap trauma yang kukubur dalam setiap lembaran buku hitamku,
seandainya aku bisa,
membuka setiap lembar hitam,
menghapusnya, hingga berwarna putih tanpa ada abu abu yang menjadi bekasnya.